Tuesday, February 7, 2012

Parkir Bawah Tanah Solusi Atasi Kemacetan

Pemkot Yogyakarta berencana membuat parkir bawah tanah di kawasan Malioboro untuk mengatasi kemacetan yang rutin terjadi di kawasan ini.
Pemkot sudah mengundang konsultan asal Jepang, Yachio, untuk mendesai pengelolaan parkir tersebut. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan opsi yang ditawarkan ini konsepnya hampir sama, yakni menjadikan sistem parkir di bawah tanah untuk mengatasi kemacetan Malioboro. Sebab, masalah parkir menjadi salah satu sumber kemacetan dan keruwetan di pusat kota Yogyakarta ini.
Konsep pertama, semua kendaraan ini akan mulai masuk ke kompleks parkiran sejak masuk di selatan Tugu. Kedua, akan dilakukan pengerukan sepanjang 1,5 km untuk dibangun kompleks pertokoan di bawah tanah di dekat parkiran kendaraan. Usulan ini belum bisa diterima oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono. Sultan masih meminta dilakukan penyusunan alternatif lain agar keberadaan masyarakat tradisional masih bisa diakomodasi.
Pengkajian tata ruang ini ditangani oleh Bappenas. Mereka menggandeng lima konsultan dalam negeri dan tiga dari luar negeri termasuk Yachio. Dari dua konsep yang ditawarkan, semuanya masih memungkinkan. Pembangunan dan penataan kawasan kota ini, nanti juga akan dilakukan secara menyeluruh. Termasuk pengembangan kawasan di sekitar dan pendukung Malioboro. Seperti di Mandala Krida dan Kridosono. Sementara alternatif parkir di Malioboro akan memfungsikan bekas Bioskop Indra.
Anggota komisi C DPRD DIY Arief Boediono mengaku konsep menjadikan Malioboro sebagai kawasan pedestrian (pejalan kaki) sudah ada sejak lama.Namun,konsep ini selalu mengalami kendala karena pihak eksekutif tidak memiliki dokumen yang kuat untuk ditindaklanjuti dengan regulasi.
Arif mengaku sedang mendukung rencana eksekutif untuk mengatasi kemacetan di Malioboro dengan sistem kantong parkir bawah tanah. Karena itu, kajian yang ada harus didokumentasikan secara tertulis.

No comments:

Post a Comment