Wednesday, January 25, 2012

Calon TKI Tertipu Rp2 Miliar

Penipuan dengan modus iming-iming pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar kembali terulang di Yogyakarta. Korbannya mencapai 130 orang dari Jateng dan DIY. Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang gagal berangkat ini mendaftar ke perusahaan Pengerah Jasa Tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT Asfiz Langgeng Abadi di Jalan Ringroad Barat, Tegalrejo, Tamantirto, Kasihan,Bantul.
Mereka yang berasal dari berbagai wilayah ini sudah menyetorkan uang antara Rp15- 30 juta per orang. Mereka mengaku tertipu, sebab setelah menyetorkan uang ternyata tidak diberangkatkan ke Australia seperti dalam kontrak yang dijanjikan. Saat mendaftar, mereka dijanjikan akan dipekerjakan di perusahaan perkebunan dan pengalengan ikan di Australia dengan upah Rp20-30 juta per bulan.
Dalam kontrak yang ditawarkan disebutkan,setelah 4 bulan mendaftar mereka dijanjikan segera diberangkatkan ke Australia.Namun, setelah membayar uang dan mengikuti pendidikan keterampilan bahasa asing, mereka ternyata tidak diberangkatkan. Ari Wahyu Triwandi, salah seorang calon TKI asal Klaten mengaku sudah 10 bulan mendaftar. Dia bahkan sudah telanjur membayar Rp16,5 juta namun tidak juga ada kepastian waktu pemberangkatan.
Ari mengaku sudah beberapa kali mencoba menanyakan ke pengelola PT Asfiz Langgeng Abadi. Namun tidak mendapatkan jawaban yang jelas. Perekrutan calon TKI itu dilakukan secara bergelombang.
Menurut Ari, setidaknya dari gelombang pertama sampai keempat sudah lebih dari 130 orang yang mendaftar. Ari mengaku mendaftar pada April 2011 lalu. Kemudian, dia diikutkan pelatihan bahasa Inggris di Jakarta selama 1,5 bulan.Sedangkan untuk yang lain, ada yang diikutkan pelatihan di Klaten.
Agus Joko Siswanto, calon TKI asal Gedangsari, Gunungkidul menambahkan, proses perekrutan mereka dilakukan melalui pemerintah desa. Modusnya, perwakilan dari PT Asfiz Langgeng Abadi mendatangi pemerintah desa. Selanjutnya, pihak desa yang memberitahu kepada warga masyarakat.
Agus mengaku sudah menyetorkan uang Rp19 juta. Dari uang yang telah dibayarkan dia dijanjikan akan mendapatkan gaji Rp20 juta per bulan selama bekerja di Australia.
Diduga kuat, dari para calon TKI ini PT Asfiz Langgeng Abadi sudah mengumpulkan uang sekitar Rp2 miliar lebih. Dari penelusuran kemarin, kantor PT Asfiz Langgeng Abadi ternyata hanya ruko kecil yang menjadi satu dengan lembaga pendidikan bahasa asing dengan nama EL Wijaya Centre. Kantor yang sepi tanpa aktivitas itu menempati ruko dua lantai dengan ukuran kurang lebih 3,5 x 5 meter.
Kondisi kantor tertutup dengan garis polisi yang melintang di bagian teras. Hudi, seorang pekerja di tempat fotokopi yang lokasinya tepat berdampingan dengan kantor EL Wijaya Centre menuturkan, ruko sudah diberi garis polisi sejak Minggu (22/1) lalu. Dari informasi yang dia peroleh, pada Sabtu (21/1) puluhan calon TKI nglurug ke kantor PT Asfiz Langgeng Abadi.
Menurut Hudi lembaga pendidikan itu berdiri sejak 1 tahun lalu. Lembaga pendidikan itu buka setiap hari Senin- Sabtu mulai pukul 09.00 sampai dengan 16.00.
Informasi lain menyebutkan, ada tiga orang staf PT Asfiz Langgeng Abadi yang sudah diamankan Polda DIY. Namun, Polda DIY enggan memberi keterangan secara terperinci. Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini.

No comments:

Post a Comment