Monday, January 30, 2012

Gamelan Sekaten Bisa Dinikmati via Streaming

Puncak perayaan Sekaten 2012 atau tahun wawu 1945 kali ini lebih spesial dibanding tahun sebelumnya. Mulai kemarin, gamelan pusaka milik Keraton Yogyakarta, Kiai Guntur Madu dan Kanjeng Kiai Nogowilogo ditabuh bersamaan.
Menariknya,masyarakat luas bisa mendengarkan secara live melalui radio streaming http://sekaten.jogja.in. Radio streaming Sekaten 2012 ini digagas oleh Direktur Pasca Sarjana ISI Yogyakarta Johan Salim. Menurutnya, gamelan identik dengan karawitan yang telah menjadi bagian dari budaya di Yogyakarta. Hal inilah akan menjadikan Yogyakarta kian istimewa.
Ketua Perayaan Pasar Malam dan Sekaten (PMPS) Eko Suryo Maharso menyambut positif dengan adanya livemelalui radio streaming. Hal ini akan menjadikan pamor Sekaten akan kembali terdengar. Tidak hanya di Nusantara, tapi juga bisa diakses masyarakat di penjuru dunia. Live gamelan streaming ini akan bisa dirasakan walaupun tidak berada di lokasi langsung. Hal ini harus diaktualisasikan dalam kehidupan saat ini.
Sebab, dulu Sekaten merupakan ajang syiar dakwah agama. Ketua Pelaksana Sekaten 2012 Agus Yuniarso menerangkan, saat ini masih akan fokus pada pukul 19.30–23.30 WIB. Selain waktu tersebut, masyarakat bisa mendengarkan melalui rekaman yang diputar ulang. Ke depan, akan dilakukan penataan ulang agar konsep ini lebih maksimal.
Sekaten merupakan tradisi yang sudah ada semenjak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) I. Pada awalnya, merupakan ajang syiar dan dakwah yang dipusatkan di Masjid Gedhe Kauman. Belakangan, Sekaten lebih identik dengan pasar malam yang dibuka lebih lama. Inti dari Sekaten sendiri adalah miyos gongso (gamelan dibawa ke masjid) sampai dengan kundur gongso (dikembalikan). Setiap hari gamelan yang sudah berusia ratusan tahun ini ditabuh dengan menggunakan pelog limo, pelog enem, dan pelog barang.

No comments:

Post a Comment